Penggolongan Batu Permata Berdasar Sifat Kristal
Sering kita dengar dikeseharian. Tapi dalam hal
bebatuan, kristal adalah suatu benda yang homogin, berbentuk sangat geometris
dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan
kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal
dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya
mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya
terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya
kepada mineral yang bersangkutan. Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang
tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Bentuk kristal dibagi
dalam 6 bentuk, yaitu :
1) REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama
panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : Batu Intan, garam
batu)
2) TETRAGONAL (berbintang empat) contoh
chalkopirit, rutil, zircon.
3) HEKSAGONAL (berbintang enam) contoh apalit,
beryl, korundum.
4) ORTOROMBIS (irisan wajik) contoh berit,
belerang, topaz.
5) MONOKLIN (miring sebelah) contoh gips,
muskovit, augit.
6) TRIKLIN (miring, ketiga arah) contoh albit,
anortit, distin.
Mineral
Tentang definisi mineral suatu bahan alam, banyak
sekali ulasan dan teori dari para ahli. Tapi singkatnya adalah Suatu zat yang
terkandung dan terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan
biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat
menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai
bermacam-macam makna, tergantung melihat dari sudut dan produk apa. Tapi yang
jelas, mineral adalah kandungan dari suatu zat.
Dan Batu Mulia atau Batu Permata merupakan
campuran dari unsur-unsur mineral, sehingga menampilkan bentuk atau rupa yang
menawan dari sisi keindahannya. Setiap mineral memiliki karakter yang tersusun
menjadi struktur kristal. Dan makin lama mineral berlangsung dalam waktu yang
lama didalam bumi, makin indah kristal yang terbentuk.
Skala Kekerasan (menggunakan skala MOHS):
Adalah sebuah sifat fisik dari bebatuan, yang
dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral
dipakai Skala Kekerasan MOHS, berikut ini contoh gambaran dari skala kekerasan
:
Skala 1 Mohs : Talk, mudah digores dengan kuku ibu
jari
Skala 2 Mohs: GIPS, mudah digores dengan kuku ibu
jari
Skala 3 Mohs: Kalsit, mudah digores dengan pisau
Skala 4 Mohs: Fluorit, mudah digores dengan pisau
Skala 5 Mohs: Apatit, dapat dipotong dengan pisau
(agak sukar)
Skala 6 Mohs:Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis
dengan pisau dibagian pinggir
Skala 7 Mohs:Kwarsa, Zamrud,Hematite dapat
menggores kaca
Skala 8 Mohs:Topaz, dapat menggores kaca
Skala 9 Mohs: Ruby, Safir, Korundum, dapat
mengores topaz (batu permata delima, corak biru batu nilam/safir)
Skala 10 Mohs: Intan, dapat menggores korundum
Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)
Dari sisi kekerasan, Intan memiliki kekerasan yang
paling tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai mata bor di perminyakan,
sehingga dapat menembus batu padas, dan lapisan batu didalam pengeboran minyak.
Peneliti mineral terkenal, Mr.K.E. Kinge (1860)
menyampaikan pengelompokan Batu Mulia/Batu Permata yang dijadikan perhiasan
dalam lima kelas sebagai berikut :
1. Batu permata Kelas I (Diamond, Ruby, Safir,
Topaz, Chrysoberyl Cubic Zirconia) Nilai Kerasan antara 8 s/d 10 Skala Mohs
2. Batu Permata kelas II (Beryl, Zircon, Zamrud,
Aquamarine, Amethyst, Garnet, Spinel,Quartz) Nilai Keras antara 7 s/d 8 Skala
Mohs
3. Batu permata Kelas III (Lapiz Lazuli,
Citrin,Tourqis) Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu
mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7 Skala Mohs, sebagian besar terdiri dari
asam kersik (kiezelzuur).
4. Batu- Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV
(Phenakite Beryl Quartz Peridot moonstone Opal), nilai kekerasan antara 4 – 7 5
Skala Mohs.
5. Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan
kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan
agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun
amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Dalam kelas ini termasuk
batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia. Contohnya adalah Batu
Akik.